Rabu, 22 September 2010

Kiat menyusui dan menyimpan ASI


Kiat menyusui dan menyimpan ASI

Pengetahuan dasar tentang menyimpan ASI dan menyusui sangatlah dibutuhkan. Situs milik departemen kesehatan dan pelayanan sosial Amerika Serikat memberikan kiat agar seorang ibu sukses menyusui. Selain itu, ada juga tip menyimpan ASI dari dr anak Utami Roesli.

Sukses menyusui

-         menyusui disarankan dimulai satu jam setelah melahirkan. Meskipun belum mengeluarkan air susu, namun sudah bias menghasilkan kolostrum yang berfungsi sebagai antibodi bagi sang bayi.
-         Frekuensi menyusui bisa diberikan berdasarkan kebutuhan. Namun, bayi yang baru lahir biasanya menyusu setiap dua jam sekali.
-         Berhati-hati terhadap kemungkinan infeksi yang bisa terjadi pada puting susu. Gejala infeksi biasanya diikuti dengan demam dan rasa sakit. Bila hal itu terjadi, segera periksakan ke dokter.
-         Tingkatkan kualitas makanan yang dikonsumsi. Wanita menyusui dituntut untuk melakukan diet seimbang agar kebutuhan nutrisi bayidapat terpenuhi dengan baik.

Menyimpan ASI perah

-         Mengeluarkan ASI sebaiknya jangan menggunakan peralatan pompa manual yang banyak dijual di apotik dan toko-toko. Umumnya, dokter tidak menyarankan menggunakan alat pompa manual karena bisa merusak jaringan payudara, dan proses sterilisasi peralatannya diragukan. Disarankan menggunakan pompa listrik atau system perah tiga jari yang bisa dipelajari di klinik-klinik laktasi.
-         ASI yang telah diperah sebaiknya disimpan di dalam botol-botol kecil yang sudah disterilkan sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. ASI yang telah dipanaskan tidak bisa disimpan kembali di dalam termos ataupun lemari pendingin.
-         Ketahanan ASI:
·        Disimpan di ruang terbuka bisa bertahan enam hingga delapan jam.
·        Di termos yang berisi es bisa bertahan sekitar 24 jam.
·        Disimpan di tempat buah, lemari es, bisa bertahan 2 x 24 jam.
·        Disimpan di freezer berpintu sama dengan tempat buah, daya tahan ASI
      mencapai dua minggu.
·        Disimpan di freezer yang pintunya berbeda dengan tempat buah atau
      sering disebut lemari es dua pintu, ketahanan ASI mencapai tiga bulan.
-         Bila tidak sangat terpaksa, umumnya para dokter tidak menyarankan menyimpan ASI di freezer. Sebab ASI yang telah disimpan di freezer akan kehilangan beberapa jenis antibody yang dibutuhkan bayi.
-         Jangan memanaskan ASI langsung di atas api. Gunakan air panas yang mengalir untuk menghangatkan ASI sebelum diberikan pada bayi.




CARA MENCAIRKAN ASI BEKU

-         Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke kulkas paling lama 24 jam dan dapat bertahan di suhu ruangan selama 4 jam dalam kondisi tidak dihangatkan.
-         Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke kulkas.
-         ASIP yang sudah dicairkan dan dihangatkan harus diminum dalam waktu 30 menit.

CARA MENGHANGATKAN ASI

-         Keluarkan botol ASIP yang sudah mencair dari kulkas dan hangatkan dengan cara aliri botol dengan air yang hangat, atau tuang ASi dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air panas.
-         Secara perlahan kocok botol ketika dihangatkan untuk mencampur krim susu yang terpisah (karena ASI tidak di homogenized, lemaknya akan naik ke atas).
-         Diperlukan watu 4 menit untuk menghangatkan 120 cc ASIP.
-         Tes temparatur ASI dengan cara meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, anginkan agar panas turun.
-         ASI jangan dipanaskan sampai mendidih
-         Dilarang menggunakan microwave dalam menghangatkan ASI. Vitamin dan komponen dalam ASI akan rusak, botol beling dapat meledak/pecah.
-         ASIP yang tidak habis diminum jangan dibekukan lagi. Namun, masih bisa disimpan dalam kulkas biasa sampai 24 jam ke depan.
-         Bila ada ASIP yang beku dan ASIP yang masih baru, berikan ASIP yang baru terlebih dahulu. Simpan ASIP yang beku untuk keperluan emergency karena bagaimanapun ASIP yang membeku telah kehilangan sedikit antibody yang ada.

CARA MENSTERILKAN PERALATAN BAYI

Ada tiga cara sterilisasi peralatan makan dan minum bayi.
  1. Sterilisasi dingin (cold water)
Yang dibutuhkan selain alat steril berupa container untuk merendam denga tutup tembus pandang, tablet pembersih anti bakteri dan kuman yang aman untuk alat makan dan minum (tersedia dipasaran dalam berbagai merek), dan tentu saja air. Anda harus mencuci semua peralatan yang akan disteril sesuai dengan langkah-langkah mencuci

Apa saja yang dibutuhkan:
-         sikat botol dan sedotan
-         spons piring dan gelas bayi
-         peralatan sterilisasi

langkah-langkah
-         larutkan beberapa tablet steril ke dalam air (ikuti petunjuk pada kemasan tablet) lalu masukkan gelas, sendok, botol, dsb.
-         Rendam selama lebih kurang 30 menit (sekali lagi ikuti petunjuk pada kemasan tablet atau alat rendam steril dingin)
-         Cara ini pada dasarnya aman untuk semua material pembuat alat makan dan minum bayi. Termasuk yang tidak mencantumkan suhu maksimum sterilisasi pada kemasannya.

  1. Sterilisasi dengan pemanasan
Berikut ini adalah dua cara yang termasuk ke dalam cara sterilisasi menggunakan panas:
-         Pemanasan menggunakan alat sterilisasi: perhatikan alat yang akan anda steril sudah dicuci menggunakan sabun. Yang perlu anda perhatikan pada alat sterilisasi adalah tray (rak) yang mengatur susunan alat yang hendak disterilkan. Waktu yang dibutuhkan 4 – 9 menit.
-         Pemanasan menggunakan microwave: sama dengan cara sebelumnya, semua peralatan harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam microwave. Waktu yang dibutuhkan 4 – 9 menit.

  1. Sterilisasi Darurat
Apabila anda sulit membawa peralatan sterilisasi di atas saat bepergian, anda dapat juga melakukannya dengan cara merebus peralatan. Yang anda butuhkan adalah panci dan kompor. Sama dengan proses sterilisasi lain, anda harus mencuci semua peralatan hingga bersih menggunakan sikat dan sabun. Lalu rebuslah peralatan selama 10 menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar