Senin, 11 Oktober 2010

Penyempitan Tali Pusar

Hampir 2 bulan sudah setelah kelahiran anakku. Kalau dia masih hidup mungkin sekarang dia sudah bisa menggerak-gerakkan tangan dan kakinya. Perasaan menyesal dan kesal masih sering timbul. Memang susah ternyata belajar untuk ikhlas.
Selama masa kehamilan anakku memang tergolong anak yang aktif. Terkadang aku sampai merintih karena menahan rasa sakit di perut akibat gerakannya yang super aktif. Ternyata terlalu aktif bergerak pun kurang bagus karena bisa mengakibatkan Penyempitan Tali Pusar. Hal inilah yang menjadi penyebab hilangnya nyawa anakku. Aku menyesal hal ini tidak terdiagnosa sejak awal. Waktu itu sempat didiagnosa bahwa bayiku kecil di usia kehamilan 8 bulan oleh salah dokter kandungan. Karena dokter yang mendiagnosa bukan dokter yang biasa memeriksaku, akhirnya aku tanya lagi ke dokterku, jawabnya pada saat itu bayiku baik-baik saja. Karena belum punya pengalaman sebelumnya ya aku percaya saja. Padahal berat bayi kurang adalah salah satu indikasi bahwa bayi mengalami penyempitan tali pusar. Kalau saja aku tau dari awal sudah pasti aku tidak akan menunggu sampai mules untuk menjalani persalinan normal. Persalinan dengan jalan sesar sudah pasti aku pilih demi menyelematkan bayiku.
Penyempitan tali pusar memang tidak bisa terdiagnosa melalui USG biasa (USG 2D). Akupun baru tau kalau ternyata bayiku menderita penyempitan tali pusar setelah dia dilahirkan. Itupun karena diberi tau oleh dokter yang membantu persalinanku. Sekarang kalau mengingat-ingat kembali rasanya kesal dan menyesal. Susah sekali untuk ikhlas. Semakin keras aku coba semakin sulit rasanya.
 Ya Rabb luaskanlah hati hambamu ini agar bisa menerima kenyataan dengan hati yang lapang. Amin.


(12)Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.(13) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (14) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.(Q.S. Al-Mu'minun:12-14)

2 komentar:

  1. can i criticize? you need to be more organized and pay attention on the punctuation miss, esp in paragraphing :)

    Good luck.....

    BalasHapus
  2. hahahaha,,,thanks for the advice!! Actually it's only "what my heart saying" so, I didn't check or even recheck before I published it. I typed it with eyes covered with tears. But, that's great advice!! Thanks anyway!!

    BalasHapus